Kamis, 22 Januari 2009

KARAKTER DAKWAH MAKKAH

Rasulullah SAW, telah banyak dipuji oleh seluruh sejarahwan. Baik dari kalangan muslim ataupun kalangan nonmuslim. Mereka semua berpendapat bahwa Beliau merupakan tokoh perubah (reformis) yang terbaik sepanjang sejarah manusia. Dikarenakan kepiawaian Beliau dalam mengemas perjalanan perjuangannya. Dan tentunya semua itu tidak terlepas dari bimbingan Allah SWT.

”Sesungguhnya ada pada diri Rasululah itu suri tauladan yang baik....”

(Al Ahzab : 21)

Kita bisa membagi masa dakwah Rasulullsah SAW menjadi dua periode, yang satu berbeda secara total dengan yang lain, yaitu :

  1. Periode Makkah, berjalan kira-kira selama 13 tahun
  2. Periode Madinah, berjalan selama sepuluh tahun.

Setiap periode memiliki tahapan-tahapan tersendiri, dengan kekhususannya masing-masing, yang satu berbeda dengan yang lain. Hal ini tampak jelas setelah meneliti berbagai unsur yang menyertai dakwah tersebut.

Periode Makkah dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :

  1. Dakwah sembunyi-sembunyi (sirriyah)

”Hai orang yang berkemul, bangunlah lalu berilah peringatan”

(Al Mudatsir : 1-2)

  1. Dakwah terang-terangan (jahriyah) di Makkah

”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat.”

(Asy Syura: 214)

  1. Dakwah keluar Makkah.

Dari perjalanan Dakwah Rasulullah SAW selama kurang lebih 13 tahun di Makkah, maka akan terlihat karakter dakwahnya sebagai berikut :

  1. Nasyrul mabaadi wata’aaliimul islami (menyebarkan prinsip ajaran islam)

Ketika awal da’wah ini, Rasululah SAW menitik beratkan mengenai Tauhid, keimanan, dan khabar hari akhir.

  1. Binaa usy syakhshiyatil islamiyati da’iyyah (membina pribadi muslim da’i)

Beliau langsung mentarbiyah para sahabat dengan tarbiyah mutakalimah wal istimroriyah, begitupun sahabat yang diharapkan dapat berdakwah kepada masyarakat Makkah pada saat itu.

  1. Binaa ul jama’ah

Beliau membangun rasa persaudaraan yang dibingkai dengan Aqidah

  1. Sirriyatu tandzhiim (merahasiakan struktur)

Beliau mengambil merkazul dakwah di atas bukit Shafa, tepatnya dirumah Al Arqam bin Abil Arqam jauh dari pemukiman masyarakat Makkah.

  1. Ibti’aadu ’anishodam (menjauhi bentrokan)

Bentrokan pertama yang terjadi dalm perjuangan Rasulullah adalah, ketika Sa’ad bin Abi Waqqash membunuh salah satu kafir Quraisy.

  1. Ibti’adu ’anshoohatil ma’rokah (menjauhi peperangangan)
  2. Asshobru ’alal balaa wal adza (sabar dari cobaan dan siksaan).

Faktor-faktor penguat ketabahan dan keteguhan hati

    1. Iman kepada Allah
    2. Rasa tanggung jawab kepada Allah
    3. Iman kepada hari akhirat
    4. Al Qur’an
    5. Kabar gembira tentang datangnya kemenangan
  1. Talammasul quwwatil qudroti ’alal jama’ah (menggali kekuatan potensi jamaah).

Potensi yang sangat berpengaruh dalam dakwah Rasulullah adalah bergabungnya Hamzah dan umar bin Khatab ra, yang menjadikan perubahan marhalah dakwah Rasul dari sirriyah menjadi jahriyah.

Dakwah Rasulullah SAW selama di Makkah, adalah sebuah gerakan awal penentu (Marhalatu Taksis) bagi dakwah Beliau di Madinah. Fase inilah yang menjadi pondasi dari kejayaan Islam di dunia. Dan tentunya dalam marhalatu taksis ini diperlukan kader yang mempunyai daya dobrak dan imuniras dalam diri yang baik. Semoga kita dapat memaksa diri kita memiliki karakter seperti para mu’asis dakwah ini.

Wallahu ’alam bis showwab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar