Sabtu, 24 Januari 2009

Intifadho di Awal Tahun

Bismillahirrahmanirrahiim

Wa a'iddulahum mastatho'tum min quwwatil wamin ribthil khoil turhibunabihi 'aduwwallah wa 'aduwwakum....
(Al Anfal : 60)

Alhamdulilah, washolatu wa salam 'ala Rasulillah......

Saudaraku... diawal tahun baru ini, kita dikejutkan dengan peristiwa pembantaian besar-besaran yang dilakukan zionis Israel terhadap kaum muslimin Palestina. Bahkan khabar terakhir, syuhada mencapai 1400 orang. Dan masih diprediksi angka tersebut akan meningkat. Dan korban dari peristiwa ini lebih banyak daripada korban peristiwa Sabra-Satila. Bahkan Israel bukan hanya menyerang daerah jalur Gaza, akan tetapi sebuah kapal laut yang membawa para aktivis kemanusiaan beserta obat-obatan yang berlayar dari Inggrispun dihalau bahkan dihancurkan. Mereka bukan hanya meniup peperangan dengan isu agama, akan tetapi sudah menginjak-injak rasa kemanusiaan. Pertanyaannya adalah apakah kejadian seperti ini akan terus berlanjut. Sampai kapankah korban akan terus berjatuhan di bumi suci para Nabi. Kemana para pengusung hak asasi kemanusiaan. Kemana Dewan Keamanan PBB. Dan paling menyedihkan, kemana bangsa Arab ketika saudaranya membutuhkan pertolongan.

Dari segenap kemampuan yang terbatas. Mari kita gaungkan semangat pembebasan Masjid Al Aqsa dan bangsa Palestina yang senantiasa di kumandangkan oleh mujahidin Palestina yang dikomandani oleh HAMAS dalam hati kita. Saya teringat bagaimana Imam Syahid Hasan Al Banna menegur istrinya yang sedang membuat kue, karena rasa empati beliau yang sangat tinggi terhadap permasalahan bangsa Palestina. Harusnya kita memliki rasa malu terhadap peristiwa ini. Kita masih bisa tertawa, bersantai bahkan makan minum dengan lahapnya. Padahal disana ribuan kaum muslimin menunggu uluran tangan kita yang ternyata kita belum beranjak setapakpun dari tempat kita.

Ikhwahfillah....
Aksi dan demonstrasi yang kita lakukan bukan hanya untuk menunjukkan bela sungkawa atau kesedihan kita. Tapi juga untuk menunjukkan kepada Allah SWT dan jutaan penduduk bumi akan kemarahan kita dan menuntut balas akan pembataian ini. Karena mereka yang disana (Palestina) tidak berlama-lama larut dalam kesedihan. Selang 2 hari saja HAMAS sudah mengirimkan 125 rudal sebagai pembalasan atas apa yang telah dilakukan Israel. Mereka tidak gentar, takut, ataupun lemah. Karena mereka menjalankan perintah Allah : Walaa tahinu walaa tahzanu wa antumul a'launa inkumtum mu'minin......Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Rabbnya, sehingga mereka menjelma menjadi pasukan-pasukan Allah yang senantiasa siap untuk menghadapi segala rintangan dan resiko sebesar apapun.

Saudaraku di Palestina.....
Bersabarlah kalian, karena kalian adalah anshorullah. Allah senantiasa bersama kalian. Kami yang hanya bisa menatap dari kejauhan hanya bisa berdoa dan bergerak sejauh jangkauan tangan kami. Kami hanya bisa bisa menyisihkan sebagian harta kami untuk kalian. Hanya ini yang bisa kami lakukan saudaraku. Maafkan kami. Sampaikan salam kami kepada singa-singa Allah yang tidak pernah letih dalam mempertahankan izzul islam wal muslimin. Yang tidak pernah lengah dari incaran para kuffar terlaknat. Keberadaan Masjid Al Aqsa, Allah titipkan ditangan kalian. Bukan ditangan kami yang kerdil, lemah dan senantiasa lalai dalam mengemban amanahNya. Yaa Allah...balaskan sakit hati kami melalui pasukan "izzuddin Al Qossam. Lindungilah para pemimpin-pemimpinnya. Satukan barisannya Yaa 'Aziz....

Dan akhirnya, kami titipkan pesan kepada kalian tentang ayat 12 - 13 dalam surat Al Anfal. Balaskan penistaan yang telah mereka lakukan . ALLAHU AKBAR.

"Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat. Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan kedalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka. Karena yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa menentang Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaNya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar