Minggu, 25 Januari 2009

PIRAMIDA DA'WAH

Ayyuhal Ihkwah....

Salah satu PR besar bagi kita, wabil khusus para kader yang konsern membahas sistem da'wah ini adalah menyeimbangkan antara pertumbuhan kuantitas dengan kualitas. Ini artinya menyeimbangkan pertumbuhan struktur organisasi piramida. Dimana pertumbuhan dibagian bawah piramida seimbang secara proporsional dengan pertumbuhan dibagian tengah dan bagian atas dari piramida tersebut. Pertumbuhan dibagian bawah menunjukkan pertumbuhan kuantitas dari orang-orang yang baru bergabung dalam da'wah. Sedangkan pertumbuhan dibagian tengah dan atas menunjukkan pertumbuhan kualitas dari orang-orang yang relatif sudah lama bergabung dalam da'wah. Manhaj tarbiyah kita telah mengatur indikator perkembangan kualitas itu dengan proses tertentu. Ini artinya jumlah anggota pada setiap marhalah mestinya bertambah secara proporsional. Ketika marhalah dibawah bertambah, maka bertambah pula marhalah diatasnya secara proporsional.

Piramida da'wah (haromid da'wah) yang tidak seimbang ditunjukkan oleh tidak proporsionalnya jumlah setiap marhalah. Contohnya, jumlah kader diatas jauh lebih banyak daripada jumlah kader dibawahnya. Sehingga sturktur organisasi berubah menjadi piramida terbalik. Atau ketika jumlah kader ditengah jauh lebih banyak daripada jumlah kader dibagian atas dan bawah, sehingga struktur organisasi berubah menjadi susunan jajarangenjang. Ataupun, ketika jumlah kader dibawah jauh lebih banyak daripada kader ditingkat menengah atau dibagian atas, sehingga struktur organisasi berubah menjadi semacam botol. Pertumbuhan organisasi yang tidak seimbang, cepat atau lambat berpengaruh terhadap perkembangan da'wah itu sendiri.

Jika jumlah kader dijenjang tertentu tidak sebanding dengan jumlah kader dijenjang lainnya, maka akan timbul masalah berupa kekurangam SDM atau kelebihan SDM. Kekurangan SDM berdampak pada tugas yang tumpang tindih, sehingga hasil kerja menjadi tidak efektif. Kelebihan SDM dapat berdampak pada "Pengangguran", sehingga sumber daya yang ada tidak termanfaatkan potensinya secara efesien. Produktivitas da'wah bisa terhambat, bahkan bisa menimbulkan masalah baru yang sebetulnya tak perlu terjadi jika pertumbuhan organisasi seimbang. Selain itu, harus ada kontrol terhadap produktivitas da'wah anggota, sehingga tidak ada anggota yang tertlalu banyak mendapat tugas atau terlalu sedikit mendapat tugas. Tugasnya juga sesuai dengan kapasitas keanggotaannya. Jenjang yang lebih tinggi mendapat tugas yang lebih berat, daripada jenjang yang lebih rendah. Jangan sebaliknya, anggota yang lebih rendah mendapat tugas yang berat, namun kader yang jenjangnya lebih tinggi malah mendapat tugas yang lebih ringan atau malah banyak yang "menganggur".Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar